MaxFM, Bali – Rapat Komite Pengarah Program Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Baru Terbarukan dilakasanankan di Bali hari Senin (10/3). Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi ( EBTKE ) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana, membuka acara Rapat Komite Pengarah Program Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Baru Terbarukan. Tujuan Rapat Komite Pengarah (Steering Committee) adalah penyampaian perkembangan, tantangan dan kendala serta isu-isu utama yang dihadapi dalam pelaksanaan program Sumba Iconic Island. Acara ini di hadiri Kepala Dinas Pertambangaan dan Energi Propinsi Nusa Tenggara Timur NTT, Bupati Sumba Barat, PLT Bupati Sumba Barat Daya, Bupati Sumba Tengah dan Bupati Sumba Timur, Anggota Komite Pengarah Program Pengembangan Pulau Sumba Sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan dan Anggota Komite Pelaksana Program Pengembangan Pulau Sumba Sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan.
Menururut Direktur Jenderal EBTKE Kementrian ESDM Rida Mulyana Inisiatif tentang Pulau Ikonik Energi Terbarukan sudah dimulai sejak tahun 2010 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, bersama-sama dengan Bappenas dan Hivos, sebuah lembaga non-Pemerintah internasional. Pemilihan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonis ini didasari oleh kajian yang menunjukkan bahwa potensi energi baru dan terbarukan di Sumba yang sangat besar. Pada bulan Mei 2013, dimulai kerjasama Pemerintah Indonesia c.q. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) dengan Asian Development Bank (ADB) dalam kegiatan Capacity Development Technical Assistance (CDTA) for Scaling Up Clean Energy Access in Rural Indonesia. Kerjasama tersebut bertujuan untuk melakukan peningkatan kapasitas daerah dalam merancang dan mengimplemetasikan proyek peningkatan akses pemanfaatan energi daerah tertinggal di Indonesia khususnya Pulau Sumba. Pada bulan November 2013, ditandatangani MoU antara Kedutaan Besar Pemerintah Norwegia – ADB serta Kedutaan Besar Pemerintah Norwegia – Hivos terkait dukungannya pada program Sumba Iconic Island.
Program Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan (Sumba Iconic Island) kata Direktur Jenderal Direktur Jenderal EBTKE Kementrian ESDM Rida Mulyana merupakan proyek percontohan yang melibatkan kerjasama para pihak untuk mewujudkan Pulau Sumba sebagai pulau yang mampu berkembang melalui penyediaan dan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan sehingga dapat mendorong perekonomian yang inklusif dan berkeadilan gender dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Sumba. Dengan sasaran 100% energi terbarukan dan 95% rasio elektrifikasi pada tahun 2025 Program Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan (Sumba Iconic Island) berupaya menjawab tantangan terkait pemanfaatan dan pengembangan sumber energi baru terbarukan.
Masih kata Rida Mulyana, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konsevasi Energi, KESDM beserta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Sumba Timur selaku pengarah inisiatif program terus berupaya untuk mengambil inisatif multi pihak bersama dengan Hivos, Asian Development Bank, PT PLN (Persero) dan Kedutaan Besar Norwegia untuk Republik Indonesia serta berbagai instansi pemerintah, sektor swasta dan komponen masyarakat lainnya untuk menyusun Blueprint Program Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan (Sumba Iconic Island) 2012 – 2025. Blueprint memuat strategi dan rencana aksi pengembangan Sumba Iconic Island berdasarkan kondisi aktual dan permasalahan yang dihadapi Pulau Sumba dari sektor keenergian, lingkungan, ekonomi, dan sosial. Blueprint tersebut akan disahkan oleh Komite Pengarah untuk selanjutnya disampaikan kepada stakeholder yang terkait.
Tambah Dirjen EBTKE Kementrian ESDM Rida Mulyana dalam pertemuan ini disampaikan beberapa kemajuan indikator utama dalam Program Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan, antara lain tingkat rasio elektrifikasi, kapasitas terpasang pembangkit listrik energi terbarukan dan sarana energi terbarukan lainnya (Biogas, Tungku Hemat Energi, dan lain-lain), produksi energi dari pembangkit listrik EBT yang sudah beroperasi, jumlah investasi EBT di Sumba dan jumlah pengurangan emisi GRK yang dicapai dari pelaksanaan Sumba Iconic Island 2011 – 2013.
Beberapa kemajuan yang telah dilakukan lanjut Rida Mulyana antara lain meningkatnya penyediaan energi baru terbarukan melalui pendanaan APBN, APBD , Dana Alokasi Khusus bidang Listrik Perdesaan, dana hibah lembaga donor dan investasi beberapa perusahaan. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KESDM melalui dana APBN antara lain berupa pembangunan digester biogas skala rumah tangga, implementasi tungku hemat energi, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangunan pembangkit listrik biomassa berbahan baku sekam padi. Dana Alokasi Khusus bidang Listrik Perdesaan dimanfaatkan melalui pembangunan PLTS terpusat dan tersebar, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan pembangunan digester skala rumah tangga. HIVOS dan ADB/Castlerock antara lain berupa penelitian dan pelatihan di bidang energi terbarukan. HIVOS juga melakukan pembangunan digester biogas skala rumah tangga. Dana APBD dimanfaatkan untuk meningkatkan ratio elektrifikasi daerah berupa pembangunan PLTS dan selain itu tersedia dana APBD dalam rangka koordinasi internal pelaksanaan program Sumba Iconic Island. PT PLN (Persero) juga berperan serta dengan program Sumba Iconic Island dengan melakukan pembangunan PLTMH dan PLTbiomassa. Saat ini telah terdapat kantor Program Sumba Iconic Island di Tambolaka, Sumba Barat Daya untuk mempermudah koordinasi dan memperbanyak promosi Sumba Iconic Island.
Masih kata Dirjen EBTKE Kementrian ESDM Rida Mulyana, Kementerian ESDM sangat mendukung Program Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan. Kementerian ESDM c.q EBTKE telah melakukan Pembentukan Komite Pengarah (Steering Committee), Komite Pelaksana (Organizing Committee) dan Kelompok Kerja (Working Group) Program Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal EBTKE. Berbagai upaya telah dilakukan oleh KESDM untuk mendukung program Sumba Iconic Island. Selain melalui pembangunan infrastruktur berbasis Energi Berbasis Terbarukan, juga dilakukan rapat koordinasi melalui rapat Komite Pengarah, Rapat Pleno dan rapat kelompok kerja. Saat ini sedang disusun Draft Permen ESDM Pulau Sumba sebagai Ikon Pulau Energi Terbarukan yang akan mengokohkan Pulau Sumba sebagai Ikon Pulau Energi Terbarukan.
Kementerian ESDM tambahnya, mendorong kegiatan serupa untuk direplikasi di tempat-tempat lainnya, mengingat negara kita sangat luas dan terdiri atas kepulauan. Melalui inisiatif tersebut ketahanan dan kemandirian energi di setiap wilayah Indonesia dapat tercapai dengan mudah, dibandingkan jika Pemerintah memenuhi kebutuhan energi melalui sistem sentralisasi. Inisiatif tersebut sangat mendukung Kebijakan Energi Nasional untuk memenuhi kebutuhan energi nasional melalui penyediaan energi terbarukan sebesar minimal 23% pada tahun 2025.