Scroll to Top
Cendol Dawet Corona
Posted by maxfm on 19th Juli 2021
| 2413 views
Gambar : Yongky HS

MaxFM, Waingapu – Khusus untuk sobat-sobatku di Sumba, coba simak beberapa postingan kawan-kawan di medsos. Kini banyak yang mulai berani mengekspose dan menyatakan dirinya terinfeksi virus covid 19. Ada yg terang-terangan posting hasil swab, ada yang buat status “lagi isoman”, ada yang posting aktifitas berjemur dll. Saya yakin ini dilakukan bukan sekedar untuk menarik simpati, tapi ini sebagai fenomena munculnya kesadaran menyikapi Pandemi Corona. Intinya kita mulai bisa “berdamai” dengan pandemi ini.



Sejak pertamakali Corona masuk Sumba (April 2020), jumlah dan peta penyebarannya kini semakin menggila. Tiba-tiba kita menyaksikan berita duka bermunculan di medsos, itu kawan kita, sahabat kita, saudara kita, orang tua kita, anak-anak kita. Pola hidup sehat digalakkan, PSBB, PPKM diperketat. Tilang masker dijalankan. Tetap saja angka pasien positif covid 19 makin hari makin naik. Kita sempat pesimis bahwa masyarakat kita terlalu kepala batu, suruh pakai masker saja sulit. Suruh diam di rumah malah lawere (pesiar red.).

Kita juga sempat begitu “parno” dengan virus ini. Awal-awal merebak ke Tanah Sumba sempat memunculkan opini-opini liar; menutup perbatasan antar kabupaten, lock down satu pulau, tutup bandara, tutup pelabuhan. Haduh…jangankan tutup Bandara, tutup Pelabuhan, warung bakso langganan kita aja tutup baru seminggu kita sudah kelimpungan.



Kini masalahnya sudah lain lagi, Corona sudah benar-benar ada di antara kita. Apa masyarakat kita masih keras kepala? Susah diatur? Tak takut mati? Masalahnya tidak sesimpel ini. Ada hal-hal yang kadang jauh lebih urgen dibanding resiko takut tertular virus. Masih banyak saudara kita yang terpaksa mengabaikan resiko tertular virus hanya demi sesuap nasi. BLT atau bantuan-batuan lain belum ada yang bisa menebus kebutuhan masyarakat jika mereka harus duduk diam di rumah selama sebulan. Lalu bagaimana?

Salah satu yang bisa dilaksanakan : Edukasi pentingnya mentaati prokes harus disampaikan tanpa henti dengan cara-cara lebih radikal dan kreatif. Publik figur, tokoh masyarakat, rumah ibadah, kelompok-kelompok komunitas dll harus jadi agen sosialisasi pentingnya mentaati prokes. Juga pentingnya saling dukung di masa pandemi ini. Ingat SALING DUKUNG!!!




Jangan kita paksa orang taat prokes, sementara pemerintah saja tidak bisa jamin harga-harga sembako dan kebutuhan obat-obatan serta alkes terkontrol dan stabil. Kita yang memiliki kelebihan mari belajar meringankan beban saudara-saudara kita yg terdampak pandemi ini. (Haduh maaf kok jadi sok bijak saya, mungkin ini pengaruh halusinasi akibat terpapar virus Corona. Maaf).

Untuk saudara-saudara yang sedang isolasi mandiri atau terkonsentrasi di “Hotel Cendana”, maupun di RSUD Umbu Rara Meha, mari tetap semangat. Mungkin saat ini kita kehilangan pekerjaan, sementara usaha kita tutup, hilang penghasilan kita. Jangan kuatir, kena virus Corona tidak akan membuat kita bangkrut dan tamat. Setelah ini berlalu semuanya bisa dijalani kembali secara normal.



Ya, semuanya akan kembali kita jalani dengan normal. Se- naif maupun sekeras kepala apapun masyarakat kita, masih ada sikap logis yang patut kita banggakan. Mari kita coba mengingat-ingat, toko mana, warung mana, cafe mana dan usaha mana yg setelah kena Corona langsung bangkrut? Pegawai mana yang kena Corona langsung dipecat? Tidak ada kan? Lihat mereka bisa bangkit kembali, jualan lagi, rejeki mereka tetap ada setelah selesai masa isolasi, malah semakin rame usaha mereka. Mengapa demikian? Karena masyarakat kita juga paham, kena Corona tidak harus kita kutuk, kita jauhi, kita singkirkan. Kena Corona bukan akhir dari segalanya.

Besok-besok mungkin sesuatu yang berbau Corona malah jadi trend, akan banyak disukai orang, misal aja ada Bakso Corona, Sate Corona, Rawon Corona, atau kita buat Cendol Dawet Corona jiahhh mantabkan? (Haduh maaf semakin ngelantur tulisan saya, mungkin ini karena efek sakit kepala yang sangat menoso (sakit red.)….)

Waingapu, 18 Juli 2021

Catatan Isolasi Hari ke 7
Penulis : Yongky H.S.
NB.
Saya sudah dapat kiriman obat dari Puskesmas Waingapu. Terimakasih.
Kalo sudah sembuh dan usai masa isolasi pengen nya: beli es krim di ANEKA, makan bakso di MAS MIN, ngopi-ngopi di CETRO CAFE…

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons