

Beberapa saat kemudian, Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora, Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, Sekda Kabupaten Sumba Timur, Domu Warandoy, dan sejumlah pejabat teras Kabupaten Sumba Timur ikut bergabung di halaman depan GKS Payeti untuk menerima klasis-klasis dengan persembahan yang dibawanya. Bahkan Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora sempat ikut menari bersama para penari penjemput dan sejumlah jemaat dari klasis-klasis yang masuk.
Ketua BPMJ GKS Jemaat Payeti, Pdt. Yuliana Ata Ambu menjelaskan pemilihan penerimaan persembahan secara budaya ini dilakukan sebagai bagian dari bagaimana menghargai nilai-nilai budaya positif yang dipegang teguh masyarakat Sumba Timur dan masyarakat Sumba pada umumnya. Pilihan penerimaan secara budaya ini juga sebagai bukti bahwa gereja tidak menentang budaya.
“Gereja mau menyampaikan bahwa gereja menyadari bahwa masyarakat hidup terlebih dahulu dengan budayanya. Karena itu, injil Kristus juga pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Sumba melalui pendekatan budaya. Jadi nilai-nilai budaya yang relevan dengan ajaran Injil, kita akomodir dan kita tetap terapkan dalam pengajaran akan terang Kristus,” urainya.