MaxFM, Waingapu – Warga Sumba Timur Nusa Tenggara Timur NTT resah dalam seminggu ini, karena beredar selebaran yang menyebutkan beberapa tempat makan dan penjualan bahan makan mengandung boraks dan formalin.
Kepala Dinas Kesehatan setempat dokter Chrisnawan mebantah informasi dan selebaran yang beredar tentang adanya kandungan berbahaya di beberapa tempat penjualan makan.
Kata Chrisnawan yang beredar di masyarkat dalam beberapa hari ini adalah lampiran surat pengambilan sampel bahan makanan, bukan lembaran hasil pemeriksaan dari Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan Kupang.
“Sebagai bentuk respon dari kami, kami melakukan megambilan sampel kemudiandari sampel yang sudha diambil ini kita kirimkan ke Balai POM di Kupang untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kecurigaan atau kemungkinan mengandung zat-zat kimia berbahaya,” kata Chrisnawan.
Sementara itu Pengawas Farmasi Makanan di BPOM Kupang Erni Banunu yang dihubungi di Kantor BPOM Kupang mengatakan, pihaknya menerima surat permohonan pemeriksaan sampel makanan dari Dinas Kesehatan Sumba Timur pada akhir september lalu dan sekarang sampel yang diambil masih diperiksa dan belum dikeluarkan hasilnya.
Dari pantauan di Waingapu, akibat beredarnya fotocopian lampiran pemeriksaan sampel makanan yang dikira hasil pemeriksaan sampel makanan, pedagang ayam, ayam gorem, pedagang bakso di sekolah-sekolah yang namanya ada dalam lampiran ini mengalami kerugian besar karena masyarakat tidak mau lagi membeli di tempat mereka.