Scroll to Top
Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis yang Dimulai 10 Februari
Posted by maxfm on 7th Februari 2025
| 394 views
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 5 Februari 2025. Foto: BPMI Setpres

MaxFMWaingapu, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu 5 Februari 2025.

Baca juga:
Sekda Sumba Timur: Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Pada 20 Februari

Pertemuan tersebut membahas mengenai perkembangan terbaru dari program cek kesehatan gratis yang akan diluncurkan pada 10 Februari 2025. Program ini bertujuan untuk menyediakan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dimulai di puskesmas dan klinik-klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.




Dikutib dari laman presidenri.go.id Dalam pertemuan itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa program ini telah dipersiapkan dengan matang dan siap untuk dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2025.

Baca juga:
Hashim Djojohadikusumo: Penambahan Anggaran Makan Gratis akan Dorong Pertumbuhan 2 Persen

“Tadi rapat mengenai update program cek kesehatan gratis. Diputuskan oleh beliau, nanti tanggal 10 Februari ini sudah bisa jalan di puskesmas-puskesmas dan juga klinik-klinik,” jelas Budi Gunadi Sadikin setelah pertemuan tersebut.

Menkes Budi menjelaskan bahwa program ini ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. Meskipun demikian, pemeriksaan kesehatan gratis ini akan dilaksanakan secara bertahap, dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kelompok usia. Hal ini dimaksudkan agar program dapat lebih efektif dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok umur.



Untuk anak-anak, pemeriksaan akan dilakukan sesuai dengan usia mereka. Anak di bawah 6 tahun dan yang sudah berusia sekolah akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada hari ulang tahun mereka, dengan toleransi satu bulan untuk anak-anak di bawah usia sekolah. Sementara itu, bagi anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah, pemeriksaan kesehatan akan dilakukan pada saat mereka pertama kali masuk sekolah.

Budi menambahkan, program ini akan dilaksanakan di lebih dari 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia. Dengan cakupan yang begitu luas, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau oleh layanan kesehatan.

Baca juga:
Kepala Lapas Waingapu Kunjungi WBP Yang Sedang Dirawat di RSUD Umbu Rara Meha

Selain pemeriksaan rutin, program cek kesehatan gratis ini juga melibatkan berbagai jenis pemeriksaan yang sesuai dengan tahapan usia. Untuk bayi baru lahir, terdapat enam jenis screening yang harus dilakukan, sementara untuk balita ada delapan jenis screening. Anak-anak usia SD hingga SMA akan menjalani antara 11 hingga 13 jenis pemeriksaan, sementara untuk dewasa dan lansia, terdapat 19 jenis pemeriksaan yang meliputi berbagai aspek kesehatan.
Menkes Budi menambahkan bahwa salah satu pembaruan penting dalam program ini adalah dilakukannya screening kesehatan jiwa. “Sekarang kita juga mulai melakukan screening jiwa, terutama untuk anak sekolah. Berdasarkan survei kesehatan terakhir, kita menemukan bahwa satu dari sepuluh orang mengalami gangguan kecemasan atau depresi, yang harus kita identifikasi lebih dini,” ungkapnya.

Tak hanya itu, program ini juga memberikan perhatian khusus pada deteksi dini kanker, terutama untuk kelompok usia di atas 40 tahun. Pemeriksaan kanker yang akan dilakukan meliputi kanker payudara dan serviks bagi perempuan, serta kanker paru-paru dan kolorektal bagi laki-laki. Ini merupakan langkah penting dalam mengatasi penyakit-penyakit yang banyak memengaruhi kelompok usia tersebut.




Namun, untuk menjalankan program besar ini, Menkes Budi mengungkapkan bahwa anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Pemerintah awalnya mengalokasikan dana sebesar Rp4,7 triliun untuk program ini, meski sempat terjadi pemotongan akibat penyesuaian dengan prioritas belanja negara yang lain. Menkes Budi memastikan bahwa anggaran untuk tahap awal tetap tersedia, dan jika diperlukan tambahan anggaran, pihaknya akan mengajukan permintaan lebih lanjut kepada pemerintah.

Pemerintah, melalui Menkes Budi, juga berharap bahwa meskipun ada keterbatasan anggaran, program ini tetap dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Dengan terus mengedepankan pelayanan kesehatan yang inklusif, diharapkan program cek kesehatan gratis ini dapat menjangkau seluruh masyarakat, memberikan pemeriksaan kesehatan yang lebih baik, dan mencegah potensi masalah kesehatan yang lebih besar di masa depan.

Show Buttons
Hide Buttons