MaxFM WAINGAPU – Orang Kristen harus mampu hadir di tengah keluarga, gereja dan masyarakat sebagai pribadi yang memberikan perubahan positif dan bukan sebaliknya.
Sebab sesungguhnya orang Kristen sudah secara khusus telah dipanggil dan diutus untuk menyuarakan kebenaran Firman Tuhan dalam konteks kehidupannya masing-masing.
Termasuk di Kabupaten Sumba Timur saat ini yang sedang menghadapi masalah penyebaran dan serangan belalang kembara di tanaman petani.
Hal ini disampaikan Vicaris Ronald Y. Y. Pekuwali, M.Th., dalam khotbah premtoirnya dalam ibadah Minggu (19/2/2023) di GKS Jemaat Payeti.
Khotbah ini didasarkan pada bacaan Firman Tuhan yang diambil dari Yesaya 6:1-13 dengan perikop ‘Yesaya Mendapat Panggilan Allah’.
Vicaris Ronald menegaskan bacaan Alkitab ini mengajarkan tentang panggilan Tuhan yang berlaku bagi semua orang Kristen dalam segala aktivitas dan tangung jawab tugasnya masing-masing.
Dimana dalam catatan Alkitab ini, Tuhan juga tidak langsung mengutus Yesaya melainkan memberikan pertanyaan kepada Yesaya siapa yang dapat dipanggil dan diutusnya ke tengah Umat Israel saat itu.
Menariknya menurut Vicaris Ronald adalah jawaban yang diberikan Yesaya kepada Tuhan saat itu kemudian menjadi jawaban yang sangat populer hingga saat ini yakni ‘ini aku utuslah aku’.
“Pertanyaan Tuhan kepada Yesaya ini mengajarkan kepada kita bahwa harus ada inisiatif dari kita sebagai manusia untuk meneripa panggilan dan utusan dari Tuhan,” jelasnya.
Karena itu setelah Yesaya bersedia untuk dipanggil dan diutus ke tengah-tengah Bangsa Israel saat itu, Yesaya kemudian dikuduskan terlebih oleh Tuhan untuk menjadikan Yesaya layak membawa Firman Tuhan kepada kaum Israel.
Belajar dari cerita Yesaya ini, Vicaris Ronald menegaskan bahwa semua tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh setiap orang Kristen harus dimaknai sebagai bagian dari panggilan dan utusan Tuhan sehingga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dimana untuk konteks Sumba Timur saat ini dengan hama Belalang Kembara yang belum teratasi secara penuh, Vicaris Ronald mengajak semua warga GKS dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk ikut memberi andil di dalamnya.
Sebab menurutnya bukan hanya pekerjaan sebagai pendeta yang harus dilihat sebagai panggilan Tuhan, tetapi semua pekerjaan dan tugas tanggung jawab adalah panggilan Tuhan sehingga harus dikerjakan dengan baik untuk dipertanggung jawabkan kembali kepada Tuhan.
Vicaris Ronald menegaskan orang Kristen juga sering mengaku lemah karena keberdosaan. Namun Vicaris Ronald menegaskan Yesaya juga bukanlah orang yang kudus saat dipanggil.
“Setelah Yesaya bersedia menerima panggilan menjadi utusan Tuhan, Yesaya ditahirkan terlebih dahulu baru diutus,” ungkapnya.
Karenanya orang Kristen masa kini menurutnya harus bisa muncul sebagai Yesaya Yesaya masa kini untuk memberikan dampak perubahan kepada dunia, yang dimulai dari keluarga, jemaat, lingkungan masyarakat hingga kehidupan sosial yang lebih luas.
“Hama belalang yang melanda tanah Sumba ini, juga menjadi tugas perutusan kita oleh Tuhan di tengah tengah masyarakat Sumba. Ingatlah ketika Tuhan mengutus kita, Tuhan juga memperlengkapi, dan Tuhan memberkati kita semua,” tandasnya.(ONI)