MaxFM WAINGAPU – Bulog Waingapu telah menerima tambahan beras dan akan segera didistribusikan ke Toko Pangan Kita, Rumah Pangan Kita, dan mitra Bulog lainnya hingga ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan di Sumba Timur.
Hal ini disampaikan Kepala Bulog Waingapu, Zulkarnaen saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (31/1/2023).
Dijelaskannya sebagai BUMN yang bertugas menjaga stabilisasi harga beras di pasar, Bulog Waingapu akan segera mendistribusikan beras ke semua mitra hingga ke desa/kelurahan agar menekan harga beras yang masih tinggi di pasaran saat ini.
Menurutnya beras Bulog sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur oleh Kementerian Perdagangan harga eceran tertinggi (HET) adalah Rp 9.950/kilo grama sehingga semua TPK, RPK hingga distributor tidak boleh menjualnya melebihi HET.
Menurut Zulkarnaen melonjaknya harga beras di pasaran saat ini disebabkan karena kendala cuaca sehingga beras Bulog yang hendak didistribusikan dari Surabaya ke Waingapu sejak akhir tahun 2022 lalu tertunda.
Namun saat ini Bulog Waingapu sudah menerima tambahan beras dari Kupang dan akan segera tiba juga dari Surabaya sehingga dipastikan harga jual beras di pasaran akan segera ditekan kembali.
“Dari Kupang akan turun sore ini (Selasa, 31/1/2023) sebanyak 100 ton dan dari Surabaya antara Rabu (1/2/2023) atau Kamis (2/2/2023) dan akan segera kita distribusikan ke pasar,” jelasnya.
Menurutnya beras dari Surabaya yang akan segera tiba sebanyak 1.000 ton namun akan datang dalam dua pelayaran karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat sehingga berasnya dibawa menggunakan kapal kontainer.
“Karena cuaca kurang bersahabat, jadi tidak aman kalau menggunakan kapal curah,” ungkapnya.
Zulkarnaen menambahkan, selain mendistribusikan beras ke mitra di pasar hingga kecamatan dan desa/kelurahan, Bulog Waingapu juga akan melihat kondisi pasar untuk kembali melakukan operasi pasar.
Namun kegiatan operasi pasar dimaksud, Bulog Waingapu masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur agar menentukan lokasi mana lagi yang akan dijadikan sasaran operasi pasar.
“Mungkin akan kita lakukan di kecamatan, dengan berkoordinasi dengan para kepala desa untuk mengumumkan kepada masyarakat terlebih dahulu,” tandasnya.(ONI)