Scroll to Top
Kasus Pemboman Ikan di Tanjung Sasar Kembali Terjadi
Posted by maxfm on 11th Agustus 2020
| 1445 views
Ilustrasi[Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM, Waingapu – Kasus penangkapan ikan dengan bahan peledak atau bom kembali terjadi di Tanjung Sasar, Desa Sumba, Kecamatan Haharu. Kasus yang meresahkan nelayan setempat ini diduga dilakukan oleh nelayan dari luar Sumba dan sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir.




Hal ini disampaikan nelayan setempat Ranjawali melalui sambungan telepon, Minggu (9/8/2020) malam menjelaskan kasus pemboman ikan ini sudah terjadi sejak Jumat (7/8/2020) dengan jarak dari bibir pantai hanya berkisar antara 500 meter hingga satu kilo meter jaraknya, sehingga masyarakat dan nelayan setempat dapat dengan jelas melihat aktivitas pengeboman ikan di lokasi tersebut. Namun masyarakat setempat tidak dapat berbuat apa-apa.

Dijelaskannya aksi pemboman ikan ini juga pernah terjadi di lokasi yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, diharapkannya pemerintah daerah dan aparat keamanan bisa mengambil tindakan tegas, agar menyelamatkan ekosistem laut yang ada di Tanjung Sasar, sekaligus menyelamatkan sumber penghidupan bagi masyarakat nelayan setempat.




“Kalau mereka bom ikan terus disini, kami yang nelayan lokal tidak mungkin dapat ikan lagi di laut dangkal sini,” urainya.

Mengenai apakah para nelayan yang menangkap ikan dengan bahan peledak ini juga memiliki senjata api yang dapat membahayakan nelayan setempat jika ingin mencegah para nelayan nakal, Ranjawali mengaku tidak mengetahui persis hal itu. Namun para nelayan lokal jelas takut mendekat dan memilih untuk memantau saja dari darat.

“Sudah tiga hari ini mereka lakukan bom ikan disini. Awalnya satu perahu, tetapi tadi kami lihat ada tambahan satu perahu lagi,” urainya.



Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu yang dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (9/8/2020) malam menegaskan, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT, Joseph Adrianus Nae Soi memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan NTT yang aman dari segala jenis gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, baik di darat, laut maupun udara.

Karena itu, menurutnya sebagaimana penegasan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kunjungan kerja ke Sumba Timur, 20 Desember 2019 lalu menegaskan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Ganef Nurgianto untuk bekerja sama dengan TNI-AL, Pol Air dan instansi terkait memastikan keamanan laut di seluruh NTT, komitmen tersebut tetap dijaga dan akan dilaksanakan.



“Kita tahu gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat sangat berkomitmen untuk memastikan semua wilayah NTT, baik darat, maupun wilayah perairan dari tindakan kejahatan. Jadi kita harapkan Pemda se-Sumba dan seluruh NTT bisa mendukung dengan memberikan data yang akurat, sehingga langkah-langkah tegas bisa segera diambil,” tegasnya.

Menurutnya kerja sama dan dukungan dari masyarakat maupun pemerintah kabupaten/kota, hingga pemerintah di tingkat desa/kelurahan sangat penting untuk bersama pemerintah Provinsi NTT mewujudkan NTT yang Bangkit dan Sejahtera. Marius juga mengharapkan aparat keamanan di Sumba Timur bisa mendukung dengan melakukan patroli di wilayah perairan, guna mengamankan wilayah perairan Sumba Timur, termasuk dengan ekosistem laut di perairan Sumba Timur.



“Kita harapkan aparat keamanan bisa patroli dan kalau dapat ditangkap diproses hukum dan diberikan hukuman yang berat. Kita tahu baru saja tiga orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dikirim ke Lapas Nusakambangan, dan bukan tidak mungkin pelaku bom ikan juga kita usulkan untuk dibina di Lapas Nusakambangan,” tegasnya.(TIM)

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons