Scroll to Top
BREAKING NEWS: KSOP dan KKP Laut Waingapu Tolak Kapal Bulan Baru
Posted by maxfm on 14th Maret 2020
| 2133 views
Kapal Bulan Baru yang membawa wisatawan asing saat berada di dekat Pelra Waingapu. (FOTO: ONI)

MaxFM, Waingapu – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, dan KP3 Laut Waingapu sepakat menolak memberikan ijin kepada Kapal Wisata Bulan Baru untuk bersandar di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Waingapu. Kapal ini membawa 10 wisatawan asing, satu orang guide dan enam awak kapal.

Ketegasan ini disampaikan Kepala KSOP Kelas IV Waingapu, Anis Kumanireng, SH., MM., bersama dokter Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, dr. Hindarti A. Handayani, Kapolsek Kota Waingapu, Ipda. Djafar Alkatiri, serta KP3 Laut Waingapu, di pos masuk Pelabuhan Rakyat (Pelra) Waingapu, Sabtu (14/3/2020).



Ditegaskannya, penolakan untuk menurunkan 10 wisatawan asing dengan seorang guide ke daratan ini diambil sebagai bagian dari mengamankan instruksi Bupati Sumba Timur untuk menutup semua akses masuk wisatawan asing ke wilayah Kabupaten Sumba Timur sebagai bagian dari mengantisipasi masuknya virus corona penyebab Covid-19 ke wilayah Kabupaten Sumba Timur.

“Intinya ini bagian dari kita mengamankan instruksi pak bupati, yang diambil dalam rapat bersama semua unsur terkait hari Minggu (8/3/2020) lalu. Jadi kita jalankan instruksi tersebut, yang juga adalah kesepakatan bersama semua unsur,” jelasnya.

Mantan Kepala KSOP Maumere ini menambahkan, sesungguhnya sesuai dengan instruksi Bupati Sumba Timur tersebut, kapal ini juga tidak boleh diijinkan untuk berlabuh di Pelra Waingapu. Namun karena informasi awal ada permintaan dari kapal bahwa kapalnya kehabisan bahan bakar dan logistik lainnya, sehingga diijinkan berlabuh untuk dilayani kebutuhan logistik dan bahan bakar tersebut.



“Saya dikontak oleh staf saya tadi waktu saya baru tiba di bandara bahwa mereka butuh bahan bakar dan logistik seperti bahan makanan dan lainnya. Jadi karen alasan kemanusiaan, kita ijinkan mereka berlabuh, tetapi tidak langsung sandar untuk kita bantu mereka,” jelasnya.

Mengenai nasib kapal tersebut, Anis menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan agen nya agar mengetahui tujuan berlayar kembalinya kapal ini untuk diterbitkan surat ijin berlayar. “Karena mereka sudah berlabuh, Jadi kita akan berkoordinasi dengan agen mereka, agar nantinya diterbitkan surat ijin berlayar ke pelabuhan tujuan mereka,” urainya.

Dokter Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, dr. Hindarti A. Handayani yang sempat ke Kapal Bulan Baru bersama tim menambahkan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan kepada para penumpang dan awak kapal yang ada. Namun hanya menyampaikan informasi mengenai instruksi bupati yang melarang masuknya warga negara asing ke Sumba Timur selama wabah Covid-19 masih terjadi.

“Kita tidak melakukan pemeriksaan, karena instruksi bupati jelas tidak boleh terima warga negara asing untuk sementara. Jadi mereka kurang menerima informasi penolakan ini. Tetapi kita tetap menolak mereka turun, karena biaya perawatan satu orang pasien Covid-19 yang sangat mahal dan Sumba Timur juga tidak siap secara peralatan untuk penanganannya,” jelasnya.




Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq yang ikut memantau ke Pelra Waingapu menegaskan, pihaknya mendukung keputusan yang sudah diambil bupati Sumba Timur untuk tidak menerima wisatawan asing masuk ke Sumba Timur saat ini. Karena menurutnya lebih penting memastikan kesehatan warga Sumba Timur, dibandingkan manfaat dari masuknya wisatawan asing saat ini.

“Kita prinsipnya dari DPRD mendukung instruksi bupati tersebut. Karena daerah kita memang tidak siap untuk melakukan penanganan terhadap pasien Covid-19,” tegasnya.(ONI).

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons