

“Mimpi saya, satu saat nanti saya menjadi juara dunia tinju,” kaja Jansen Hebi yang dikenal saat ini sebagai raja KO Indonesia dengan julukan MARAPU saat ngobrol santai di pantai Pada Dita selepas sesi latihan pagi yang menjadi tangggung jawabnya.
Siang nanti kata Hebi “MARAPU”, dirinya akan memberikan laporan kepada manager dan pelatihnya Bung Vicky Pramana Putra di Jakarta tetang latihan apa saja yang dilakukan pagi ini dan akan mendengar masukan serta menerima arahan pelatih untuk sesi latihan berikutnya. Kata Jansen, ini sudah jadi makanan sehari-hari saya baik saat berada di sasana WSBC tempat bernaungnya ataupun saat dirinya sedang diluar kota maupun berlibur di rumah keluarga di Kalu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, berlatih dan berlatih.
Jansen Hebi “MARAPU”, baru saja merebut juara Asia WBC ABCO Interim Silver Kelas Welter dari juara bertahan asal Thailand Phuttiphon Rakoon dengan kemenangan Technical Knockout (TKO) di ronde kesembilan pada pertandingan di Cilandak Town Square, Sabtu (10/3/2018). Dari kemenangan ini Jansen Hebi “MARAPU” menyandang gelar juara WBC ABCO Silver kelas ringan.

Untuk sampai di tahap ini kata Jansen Hebi “MARAPU” jalannya berliku, dan tidak mudah, dibutuhan kerja keras setiap harinya.
Salah satu saksi hidup perjalalanan karir Hebi “MARAPU” adalah pelatih sekaligus manajer sasana tinju Blazer di Waingapu, Sumba Timur, Yonard Piter Diki Dao yang biasa di panggil Om Ardi.
Om Ardi mengatakan, sejak awal Hebi “MARAPU” terkenal disilin berlatih dan sangat mencintai tinju.
“Semasih kelas 3 SMP Jansen sudah berlatih tinju dibawah bimbingan saya ( Om Ardi ) di sasana Blazer Waingapu, sudah terlihat bakat tinju, ada nakalnya juga seperti layaknya anak seusianya, kalau di ring brutal, tidak mau tahu kawan atau lawan dia hantam saja,” jelas Om Ardi.
Masih kata Om Ardi, “Ini beberapa prestasi Jansen saat SMA dan kuliha di Kupang, saat masih junior Jansen juara di Kejurda di Sumba Barat Daya, di Soe Timor Tengah Selatan dan juga juara Wali Kota Cup di Kupang, Jansen pernah Juara Menpora Cup di Kupang, saya lupa tahun berapa dan di kelas apa, tapi benar dia juara di kejuaraan yang saya sebutkan.” Ardi meneruskan pejelsannya dengan mengatakan Jansen sangat disiplin berlatih tinju.
Setelah menjadi juara Asia di kelas ringan, jansen diminta oleh pelatih dan manajernya untuk mengantar pulang ke Waingapu kedua orang tuanya yang ikut menyaksikan dirinya merebut juara Asia barusan di Jakarta, sekaligus kesempatan Jansen berlibur dan bertemu sanak saudaranya.

Saya melihat sendiri bagaimana Jansen Hebi “Marapu” tetap disiplin berlatih tinju meskipun disaat libur. Satu sore saya mengajaknya untuk berlatih di ketinggian Waingapu di sekitar daerah leter S, kami berjanji akan ketemu di sekitar tugu selamat datang ke Waingapu dari arah Waikabubak ( sekira 7 KM dari Waingapu), dan benar saja pk. 14.30 WITA hari itu Jansen sudah berlari dari rumahnya di Kalu ke arah tugu selamat datang di Waingapu di KM 7, setelah itu baru kita bersama dengan kendaraan menuju daerah leter s sekitar 14 KM dari Waingapu dan saat sesi latihan Jansen berlatih keras dengan beberapa petinju muda.
Di hari yang lain kami berjanji untuk bertemu di pantai Pada Dita jam 05.00 WITA untuk sesi latihan pagi dan saya berkeinginan untuk meegambil foto dan vidio saat Jansen berlatih, dan kejadiannya saya baru tiba di pantai sekitar Pk. 06.30 WITA, pesan singkat masuk, saya sudah berlatih di pantai sejak pagi tadi.
Dari kejauhan saya sudah melihat gerakakan latihan di pantai dan keringat yang mengkilat ditubuhnya terlihat jelas.
Pagi itu dari mulutnya terdengar jelas Jansen mengatakan “Profesi saya petinju, saya hidup dari bertinju, oleh karrena itu saya harus menuntut diri saya sendiri untuk disiplin dan berlatih keras untuk mencapai apa yang saya, pelatih serta manajer impikan untuk menjadi juara dunia, karena lanjut Jansen Hebi “MARAPU”, semua ini tidak mudah dan ada harganya yang harus saya bayar lunas di depan, yakni berlatih, berlatih dan berlatih, tidak ada cara instan untuk mencapai mimpi tersebut,” kata Jansen.
Otang tua Jansen bapak Frans Wora Hebi mengatakan sejak kecil Jansen sudah bercita-cita jadi petinju. “Kalau kami orang tua tanya Jansen kalau besar mau jadi apa, dia bilang mau jadi petinju.”
Memang beberapa tahun lalu saat Jansen pamit akan ke Jakarta selepas lulus kuliah di Kupang dan sebagai sarjana olah raga, kami orang tua tidak rela, karena kami pikir sebagai sarjana olah raga dia pasti punya cukup banyak peluang kerja di sini. “Saat pertama kali pamitan mau ke Jakarta untuk bertinju, Jansen datang minta ijin orang tua, dia datang bersama pelatihnya Om Ardi, kalau saya sebagai ayahnya ya saya lepas saja dia ke Jakarta, tapi saat itu mama yang tidak mau lepas,” jelas ayah Jansen bapak Frans Wora Hebi.
Selang beberapa waktu lagi Jansen datang minta ijin yang kedua juga bersama pelatihnya Om Ardi, dengan memohon, minta ijin dengan mencium lutut ibunya Jansen kembali memohon mama melepas dirinya untuk mengejar cita-cita sebagi petinju di Jakarta, kali ini mama mengijinkan Jansen ke Jakarta tetapi masih dengan berat hati, “Begitulah Mama, dia masih berat hati lepas Jansen ke Jakarta,” kata bapak Frans Wora Hebi.
Pelatih tinju sasana Blazer Om Ardi menegatakan dirinya yang mendorong Jansen ke Jakarta untuk mengejar mimpinya di dunia Tinju, “Saya lihat, kalau tetap di Waingapu Jansen pasti rusak, tidak jadi apa-apa, tau sendiri di sini pergaulan dengan kawan-kawan, kalau hari-hari dengan miras mau jadi apa, terutama setelah minta ijin pertama dan mama menolak beri ijin,” jelas Om Ardi.

Saya melihat potensi yang besar dalam diri Jansen, akhirnya kami berdua memberanikan diri minta ijin yang kedua ke orang tua dan akhrinya Jansen dapat restu ke Jakarta meskipun mama agak berat hati. Tapi itulah Jansen kata Om Ardi, dia bayar degan baik kepercayaan orang tuanya untuk menggapai mimpi yang masih terus dikejarnya.
Hari ini ini Jansen sudah berlatih rutin lagi di sasana Wiem Sapulete Boxing Camp WSBC di Tangerang setelah pulang dari Waingapu. Yang saya dengar tipis-tipis infomasinya Jansen akan menjadi lawan latih tanding Daud Jordan dalam persiapan Daud Jordan bertanding di Rusia.
Sukses terus Jansen, doa kami dari jauh untuk mu, saya janji bila nanti bemain perebutan juara dunia WBC kelas ringan di Jakarta, saya akan ikut nonton dan menyiarkan secara langsung ke radio MaxFM Waingapu pertandingan itu dari ronde ke ronde. [Heinrich Dengi]