MaxFM, Waingapu – Entah joki kecil atau besar ( badannya ) tetaplah menjadi joki kuda pacu tidaklah gampang.
Betapa tidak resiko besar ada didepan mata, seperti terjatuh saat kuda sedang lari kencang yang bisa menyebabkan patah tulang atau paling sedikit memar di kepala dan bagian badan lain, belum lagi saat kuda lari kencang dan hilir ke kiri maupun ke kanan dari lapangan pacu dan ketika kuda berhenti mendadak bisa melontarkan joki jatuh ke tanah atau kalau menghadap tembok joki bisa terlontar menghantam bagian tembok yang menutupi area pacuan kuda di Lapangan Rihi Eti Prailiu.
Salah satu joki kuda dari Hau Mara Mauliru Sumba Timur Indarawan Umbu Pati Mara mengatakan dirinya jadi joki sejak umur 8 tahun.
“Saya sudah biasa jadi joki, sekarang saya 10 tahun, saat pacuan satu hari saya bisa jadi joki kuda lebih dari 10 kali, biasanya dapat Rp50 ribu setiap kali jadi joki, yang terima uang saya punya om, kalu menang kuda yang saya tunggang mereka tambah lagi Rp100 ribu”, ujar Indrawan Umbu Pati Mara
Kalau dilihat dari nilai uang lumayan menggiurkan bagi para joki kecil dan keluarga, tetapi bila dibanding resiko ngeri juga.
Begini ceritanya, siang tadi Rabu ( 18/06 ), saat kuda dilepas di seri pertama dari Kelas Pemula 2, 4 ekor kuda berpacu kencang menuju tikungan A, saat akan dapat jalur lurus lepas dari tikungan A, medadak salah joki jatuh, untung tidak diinjak kuda lainnya.
Hening sesaat, kemudian terdengar lagi sorak keras kegirangan para penikmat Pacuan Kuda Sumba meneriaki kuda yang diungulkan, kemudian terlihat dari jauh joki bangun dan jalan agak pincang, dari tribun terdengar suara pembawa cara yang meminta untuk Ambulance yang ada di area pacuan untuk meluncur ke lokasi joki jatuh.
Ambulance datang, tetapi tidak dihiraukan joki yang jatuh dan seorang pengasuhnya yang sedang menggendong joki yang terlihat kesakitan ini, saat saya tanya apakah dirinya baik-baik saja, sang joki ini dan pangasuhnya serentak menjawab tidak apa-apa, aman saja.
Kabar terdengar dari banyak penonton “ah ini belum apa-apa, masih ada yang lebih parah bahkan patah tulang, jadi jatuhnya joki ini biasa saja”, kata mereka.
Cerita yang lain tentang bahanya jadi joki saya lihat sendiri Rabu (18/06), saat akan dilepas dari “gate” Kelas Pemula 2, kebanyakan joki tutup mata, badan mereka seperti tidur diatas kuda, sambil pegang kendali dan kaki menempel di perut kuda menunggu aba-aba dan pintu dibuka diikuti dengan terikan pembuka pintu….yiah!!!!!
Saat gagang pembuka pintu dipukul oleh petugas bisanya pintu untuk melepas kuda langsung terbuka semuanya, sialnya saat gagang pembuka dipukul, pintu tidak terbuka, pelepas kuda sudah terlanjur melepas kuda akibatnya, kepala kuda menabrak dengan keras pintu besi dan entah bagaimana kejadiannya salah satu joki meluncur menabrak pintu besi yang tidak terbuka.
Kepala joki membentur pintu besi, untungnya joki ini memakai helem apa adanya yang sedikit melindungi kepala, meski tidak terlihat kesakitan dari luar, saya bisa pastikan joki ini sakit sehingga diganti oleh joki lain untuk mengulang pacuan yang tertunda karena pintu di ‘gate” tidak terbuka.